KATALOG KOLEKSI BAHAN PERPUSTAKAAN E-RESOURCE
Ekspansi Pustakawan
Dalam Mengolah Bahan Perpustakaan Sumber Elektronik
Oleh :
Indah Purwani dan
Mariana Ginting
ABSTRAK
Perpustakaan Nasional RI dibangun dan diselenggarakan atas dasar
pemikiran bahwa sebagai bangsa yang
merdeka mempunyai tanggung jawab untuk menampung dan menyimpan semua terbitan
dalam negeri maupun luar negeri yang bernilai tinggi dalam upaya pengembangan
ilmu pengetahuan dan kehidupan masyarakat dunia secara menyeluruh. Namun apakah
Perpustakaan yang sudah didirikan dan ditumbuh kembangkan dengan berbagai upaya
daya sarana dan prasarana yang ada dijamin berhasil baik tergantung pada
pengelola dan respon masyarakat atas keberhasilan sebuah perpustakaan. Seperti
kita ketahui bersama kini Perpustakaan Nasional RI sudah merambah pada Aplikasi
teknologi E-Library atau perpustakaan digital dengan mengoleksi koleksi bahan
perpustakaan sumber elektronik guna menuju pada pelayanan yang berkualitas secara
menyeluruh ( total quality service) dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi pemustaka.
Hal ini tentunya menjadi sebuah tantangan bagi pustakawan untuk lebih menunjukkan kiprahnya bahwa Pustakawan mau mengembangkan sayapnya untuk menggali kemampuannya agar bisa meng-implementasikan apa yang menjadi tujuan organisasi perpustakaan dimasa depan . Sebagai contoh konkritnya koleksi bahan perpustakaan jenis E-resources dan pengolahannya masih terbatas dan belum dipahami oleh sebagian besar pustakawan secara menyeluruh sehingga dibutuhkan usaha-usaha guna mengatasi berbagai masalah dalam mengolah bahan perpustakaan e-resources, khususnya dalam masalah kataloging bahan perpustakaan sumber elektronik.
Hal ini tentunya menjadi sebuah tantangan bagi pustakawan untuk lebih menunjukkan kiprahnya bahwa Pustakawan mau mengembangkan sayapnya untuk menggali kemampuannya agar bisa meng-implementasikan apa yang menjadi tujuan organisasi perpustakaan dimasa depan . Sebagai contoh konkritnya koleksi bahan perpustakaan jenis E-resources dan pengolahannya masih terbatas dan belum dipahami oleh sebagian besar pustakawan secara menyeluruh sehingga dibutuhkan usaha-usaha guna mengatasi berbagai masalah dalam mengolah bahan perpustakaan e-resources, khususnya dalam masalah kataloging bahan perpustakaan sumber elektronik.
Pendahuluan
Koleksi perpustakaan menurut undang-undang Republik Indonesia
nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan , pada Bab 1 pasal 1 ayat 2, adalah
semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam
dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah,
dan dilayankan.
Seperti kita ketahui Perpustakaan Nasional RI bergerak maju dengan
meng-koleksi bahan perpustakaan digital dimana peng-aplikasian teknologi
digital menjadi dasar dalam segala aktifitas perpustakaan dari pengadaan sampai
dengan pelayanan informasinya. Implikasi dari semua ini dalam mengolah bahan
perpustakaan e-resources berpengaruh pula pada SDM dan budaya kerja yang
berbasis kompetensi sehingga diperlukan strategi, pendalaman materi serta
adanya pengkajian sebelum semua hanya sebatas teori tanpa implementasi.
Perubahan dari perkembangan teknologi ini menurut Bob Mc.Kee dalam
Planning Library Service ( 1989)
mengatakan : ” perubahan perpustakaan sebagian disebabkan oleh faktor eksternal
yang mau tidak mau akan berpengaruh pada sistem layanan perpustakaan. Disamping itu faktor internal
yang akan mempengaruhi sebuah perubahan adalah
dari staf yang ada didalamnya”. Dua faktor ini perlu mendapat perhatian dari
pihak manajer perpustakaan apabila perpustakaan ingin tetap eksis ditengah isu
global dan tuntutan jaman.
Bahan
Perpustakaan Sumber Elektronik ( E-Rerosurces )
Pengertian sumber elektronik berdasarkan AACR2 adalah bahan (data
dan/atau program yang diciptakan dengan menggunakan kode atau program komputer agar
dapat dimanfaatkan dengan piranti komputer.
Jika ditinjau berdasarkan isinya maka sumber elektronik terdiri
atas : Isi berkas komputer (computer file content), data angka (numeric data), dan bahan
multimedi berorientasi komputer (computer-oriented multimedia).
Sumber elektronik berdasarkan cara akses terdiri atas : akses
langsung dan akses jarak jauh. Akses langsung diartikan sebagai cara yang memerlukan wahana fisik yang
dapat dibawa atau dijinjing, misalnya : cakram, kaset, kartrij. Akses jarak jauh adalah cara yang
tidak memerlukan wahana fisik, akses jarak jauh hanya dapat dipergunakan dengan
gawai masukan luaran, misalnya terminal yang terkoneksi dengan sistem komputer,
misalnya sumber dalam jaringan, atau dengan menggunakan sumber yang tersimpan
dalam cakram padat atau gawai penyimpanan lainnya.
Berikut beberpa contoh E-resources :
1.
CD-ROM
Compact Disk Read Only Memori
(CD-ROM) bahhwa CD-ROM drive hanya bisa digunakan untuk membaca sebuah CD saja.
Secara garis besar CD-ROM dibedakan menjadi 2 menurut tipenya yaitu : ATA/IDE
dan SCSI. Yang paling mendasari dari perbedaan tersebut adalah kecepatannya.
Kalau ATA memiliki kecepatan 100-133Mbps sedangkan SCSI memiliki kecepatan
kira-kira 150 Mbps. Untuk tipe SCSI biasanya ditemukan pada CR RW drive. Pada
CD ROM terdapat tulisan 56X artinya kemampuan memberikan kecepatan transfer
data sebesar 56 x150 Kbps. Tipe CD RW juga biasanya dibedakan berdasarkan
kemapuan membakar dan membaca. CD RW tipe 12x8x32 artinya memiliki kemampuan
membakar pada CD R secepat 12x, membakar pada CD RW secepat 8x, dan membaca CD
R/CD RW/dengan kecepatan maksimal 32x.
2.
E-BOOK
Sebuah E-book, sebagaimana
didefinisikan oleh Oxford Kamus bahasa Inggris,
adalah versi elektronik dari buku cetak yang dapat dibaca pada komputer pribadi atau perangkat genggam yang dirancang khusus untuk tujuan ini. E-book didedikasikan bagi mereka para pembaca media elektronik atau perangkat e-book baik melalui komputer atau bisa juga melalui ponsel yang dapat digunakan untuk membaca buku elekronik ini. Dengan hadirnya e-book ini para pembaca dimudahkan untuk tidak menyimpan buku-buku favoritnya dalam bentuk fisik (buku konvensional) dan juga memudahkan bagi para penulis dalam menyebarkan tulisan-tulisannya, karena melalui ebook ini seseorang tidak perlu datang ke penerbit hanya sekedar menginginkan tulisannya dapat diterbitkan.
adalah versi elektronik dari buku cetak yang dapat dibaca pada komputer pribadi atau perangkat genggam yang dirancang khusus untuk tujuan ini. E-book didedikasikan bagi mereka para pembaca media elektronik atau perangkat e-book baik melalui komputer atau bisa juga melalui ponsel yang dapat digunakan untuk membaca buku elekronik ini. Dengan hadirnya e-book ini para pembaca dimudahkan untuk tidak menyimpan buku-buku favoritnya dalam bentuk fisik (buku konvensional) dan juga memudahkan bagi para penulis dalam menyebarkan tulisan-tulisannya, karena melalui ebook ini seseorang tidak perlu datang ke penerbit hanya sekedar menginginkan tulisannya dapat diterbitkan.
3.
E-JOURNAL
Menurut Glossary yang
dikeluarkan oleh African Digital Library, yang dimaksud
dengan e-journal adalah : “An article or complete journal available fully electronically via a web-site on the Internet. It could be available free or as part of a paid for service. This trend is older and more established than the trend of providing e-book content via the Internet.”
dengan e-journal adalah : “An article or complete journal available fully electronically via a web-site on the Internet. It could be available free or as part of a paid for service. This trend is older and more established than the trend of providing e-book content via the Internet.”
(Sebuah artikel atau jurnal
yang lengkap tersedia secara elektronik penuh melalui situs web di Internet.
Hal ini dapat tersedia secara gratis atau sebagai bagian dari dibayar untuk
layanan. Kecenderungan ini lebih tua dan lebih mapan dari tren menyediakan
e-book konten melalui Internet. ") Artikel - artikel untuk jurnal ilmiah
merupakan pengetahuan primer, berbeda dengan buku pelajaran yang merupakan
pengetahuan sekunder. Pengetahuan primer baru akan ada apabila ada penelitian
baru, jadi suatu penerbit tidak dapat begitu saja menerbitkan jurnal ilmiah dan
mencari artikel untuk jurnalnya. Apabila tidak ada yang meneliti maka tidak ada
jurnal yang perlu diterbitkan.
Tantangan Bagi Pustakawan
Apabila seseorang memutuskan untuk menjadi seorang pustakawan
E-library maka Syarat - syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pustakawan
antara lain bagaimana dia mampu meng- opersionalkan berbagai peralatan yang ada
dan melakukan penelusuran informasi dengan melalui sumber-sumber informasi elektronik,
karena sebagian isu tentang Perpustakaan Digital mengatakan bahwa nanti semua
koleksi yang ada diperpustakaan akan berupa bahan elektronik. Hal ini karena
adanya teknologi baru dengan bertekadnya penerbit meluncurkan bahan pustaka
elektronik.
Koleksi elektronik ini mempunyai kelebihan yang tidak tertandingi
dari buku dan jurnal cetak.
Penerbitan bahan elektronik jauh lebih hebat dan canggih karena sudah dilengkapi
grafik, illustrasi, tipografi dan jenis huruf yang lebih menarik, bahkan suara
dan warna yang disertai gambar animasi menjadi ciri khas bentuk multimedia yang
lain, dan kelebihan lain adalah tidak ada jumlah limit dalam setiap halaman
dari artikel yang ditulis dalam bahan pustaka elektronik.
Disamping kelebihan tentunya ada kekurangan dari jenis bahan
pustaka elektronik ini yaitu, kurang adanya masalah pengamanan dan perlindungan
atas hak cipta yang dipunyai oleh yang punya hak dan wewenang atas karya pada
koleksi elektronik ini.
Undang-undang Hak Cipta yang diproklamirkan di England pada tahun
1709 masa perlindungan Hak Cipta hanya 14 tahun, tetapi yang direkomendasikan Amerika
Serikat pada tahun 1976 memberi masa tempo 28 tahun. Sekarang dibawah Berne Convention Hak Cipta diperpanjang masanya
sampai 50 tahun lagi maka disebut sebagai life
plus 50, hasilnya perpustakaan yang ingin mendigitasikan bahan lama perlu mendapat
keabsahan hak cipta ; teks, grafik, perangkat photo, ilustrasi dsb, karena
semua mempunyai hak cipta.
Reformasi
Dalam Proses Cataloging
Pekerjaan mengkatalog atau membuat katalog adalah suatu pekerjaan
yang sangat dinamis sifatnya, senantiasa ada perubahan trend baru dalam hal pedoman maupun
cara mengolahnya, sebut saja dalam masalah penentuan deskripsi dan nomor klasifikasi
sudah mengalami berkali-kali revisi dan pembaharuan, begitu juga dalam hal penetuan
nomor klasifikasi.
Dengan semakin berkembangnya inovasi bidang cataloging, seorang
kataloger atau pustakawan dimasa sekarang dan masa yang akan datang jangan
terfokus dan berkutatdengan tradisi lama yang hanya sebatas mengetahui dan membuat berbagai jenis
kartu katalog diperpustakaannya. Sekarang dan kedepan seorang kataloger perlu
mengetahui berbagai macam trik
untuk memanipulasi kelompok daftar tanpa harus meng-edit satu persatu , terlatih dalam menggunakan
alat canggih, dan tahu peraturan dalam praktek mengalami perkembangan, dimana
seorang kataloger lebih diutamakan yang specialist, fungsinya dalam era
Millenium ini senantiasa meng- upload dan berpegang pada OCLC dan EBSCO service
, secara fakta realnya seorang kataloger harus mampu berfungsi sebagai Creatif List, Global Update dan Rapid
Update. Dalam proses kataloging. Selayaknya seorang kataloger tidak hanya terpaku
pada peraturan yang ada ( seperti AACR 2 ataupun RDA ) atau terlalu ahli dalam jenis
format bahan perpustakaan sumber elektronik.
Ada beberapa perbedaan mendasar dalam pembuatan deskripsi
bibliografis untuk bahan perpustakaan yang berupa e-resources dari deskripsi
bahan perpustakaan tercetak. Perbedaan tersebut diantaranya:
1.
Dalam deskripsi bibliografi
sumber elektronik kita wajib mencantumkan catatan rincian sistem seperti
densitas perekaman, parity, blocking factors, mode of access, perangkat lunak
bahasa pemrograman, keperluan paripheral, nama dagang atau sistem perekaman,
frekuensi modulasi dan jumlah resolusi bisa dimasukkan.
2.
Akses dan lokasi
elektroniknya, sementara itu dalam pengklasifikasian untuk e-resources akan
timbul masalah bagaimana melakukan pendekatan
dalam dua cara yang berbeda. Salah satunya adalah dalam kalsifikasi e-resources
harus difokuskan pada setting perpustakaannya. Pendekatan lain akan membawa
pada problem yang sama yang dialami oleh perpustakaan yaitu berkaitan langsung dengan
masalah specialis computer, pengembangan webnya, data base creator, bahasa, dsb.
No comments:
Post a Comment