SATU ciri utama dunia yang tidak akan pernah hilang ialah masalah. Siapapun yang namanya masih hidup di bumi ini pasti akan menghadapi masalah, karena masalah ada di mana-mana, mulai dari kolong jembatan sampai istana kekuasaan. Dari anak-anak hingga kakek-nenek, semua berhadapan dengan masalah. Prinsipnya setiap jiwa memiliki masalah. Allah Ta’ala sebagai Pencipta Alam Semesta sudah mengetahui dan karena itu juga telah mempersiapkan metode terbaik dalam menghadapi setiap masalah, yakni dengan sabar dan shalat.
Sunday, April 6, 2014
Friday, April 4, 2014
Ujian Kehidupan
Oleh : Muhbib Abdul Wahab
Ibnu Mas’ud meriwayatkan, “Aku datang menemui Nabi SAW yang sedang demam hebat saat itu. Aku berkata, “Ya Rasulullah, engkau terkena demam luar biasa keras?” Beliau menjawab, “Ya, demamku setara dengan demam dua orang.”
Aku bertanya, “Apakah karena engkau mendapatkan dua pahala?” Beliau menjawab, “Benar, karena itu. Dan, tidaklah seorang muslim terkena hal yang menyakitkan – duri atau yang lain – kecuali Allah ampuni kesalahan-kesalahannya. Dosa-dosanya dihapus seperti pohon yang merontokkan daun-daunnya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Thursday, April 3, 2014
Ilmu, Petukangan, dan Standar Kompetensi
oleh: Putu Pendit
Rekan-rekan,
Izinkan saya berargumentasi memperjelas posisi-posisi pandangan saya tentang Kepustakawanan Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan profesionalisme, agar tak menimbulkan debat kusir. Walau sudah sering saya utarakan, tetap ada risiko posisi-posisi itu disalah mengerti, sehingga adalah tugas saya untuk terus menjelaskan; dengan risiko baru : Anda semua menjadi bosan. Silakan berhenti membaca di kalimat ini, jika itu yang terjadi.
Selanjutnya, bagi yang tetap ingin membaca, silakan.
Proses Pembuatan Katalog
Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Perpustakaan mempunyai peranan penting sebagai jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan yang sekaligus menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan dan menyegarkan. Perpustakaan memberi kontribusi penting bagi terbukanya informasi tentang ilmu pengetahuan, dan perpustakaan merupakan jantung bagi kehidupan aktifitas akademik, karena dengan adanya perpustakaan dapat diperoleh data atau informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan.
Perpustakaan Zaman Hindia Belanda
Sekitar awal abad ke-16 Orang Barat mulai berdatangan ke Indonesia. Yang mula-mula datang adalah orang Portugis kemudian disusulkan orang Inggris, Perancis, Denmark, Spanyol, dan kemudian orang Belanda. Tujuan utama mereka adalah mencari rempah-rempah. Namun, waktu itu di dunia barat(Eropa Barat) berdengung semboyan 3 G yaitu God, Gold, Glory artinya mereka ingin mencari emas,tanah jajahan, dan menyebarkan agama mereka. Maka,tidak mengherankan bila orang portugis di samping giat mencari rempah-rempah juga giat menyebarkan agama.terutama di Indonesia Timur. Penyebaran agama ini biasanya diikuti dengan pembangunan fisik gedung gereja.
Buku Tahunan (Yearbook)
A. Pengertian
Buku tahunan Adalah buku yang diterbitkan setiap tahun, berisi informasi mutakhir mengenai segala sesuatu dalam bentuk uraian singkat atau statistic mengenai catatan kejadian atau perkembangan suatu masalah /subyek dalam satu tahun terakhir. Buku tahunan sangat berguna untuk penelitian sejarah karena biasanya disajikan secara lengkap dan diterbitkan dalam tahun setelah terjadi suatu peristiwa. Seperti telah disinggung di atas, buku tahunan biasanya memuat keterangan mengenai kejadian-kejadian dan perkembangan dalam suatu bidang tertentu selama satu tahun, dan biasanya memuat pula data statistik.
B. Fungsi Buku Tahunan (Yearbook)
Wednesday, April 2, 2014
Ruang Lingkup dan Fungsi Klasifikasi
A.
Konsep Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokan yang
sistematis dari pada sejumlah objek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke
dalam kelas atau golongan tertentu berdasrkan ciri-ciri yang sama (Towa P.
Hamakonda dan J.N.B. Tairas : 1998).
Sistem klasifikasi dalam perpustakaan
adalah untuk memudahkan pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya.
Berikut beberapa sistem klasifikasi dalam dunia perpustakaan :
Ruang Lingkup Pengindeksan Subjek
Perpustakaan
ialah sumber dari semua bentuk informasi, baik itu informasi yang berbentuk
buku maupun non buku, yang tercetak dan yang tidak tercetak. Dari pengertian
tersebut dapat kita ambil kesimpulan
bahwa perpustakan wajib menyediakan informasi yang beragam untuk
memenuhi kebutuhan pengguna, dan juga sebuah perpustakaan harus mempunyai alat
untuk penelusuran informasi, agar lebih mudah mendapatkan informasi yang
dibutuhkan oleh pemustaka.
Pengindeksan
subjek ini merupakan salah satu kegiatan identifikasi subjek-subjek suatu
koleksi yang akan mendukung proses temu kembali informasi. Dalam tulisan ini
kita akan membahas mengenai ruang lingkup dari pengindeksan subjek tersebut, yang
meliputi ; defenisi, fungsi, dan kegunaan abstrak, indeks dan thesaurus.
Sejarah Klasifikasi
Sekitar
2000 tahun yang silam, ilmuan dari Yunani Aristoteles telah menciptakan sistem
klasifikasi mengenai makhluk hidup yaitu tumbuhan dan hewan. Dia menyatakan
bahwa tumbuhan itu memiliki banyak klorofil dan tidak bisa perpindah tempat
sedangkan hewan tidak memiliki klorofil tapi mampu berpindah tempat.
Berbicara
mengenai sejarah klasifikasi dalam ilmu perpustakaan, seorang ilmuan yang
bernama Melvil Dewey telah menerbitkan klasifikasi persepuluhan dewey (DDC)
yaitu pada tahun 1876 yang berjudul “A
Classification and subject indecks for a library”. DDC yang diterbitkan
oleh Melvil Dewey hanya berjumlah 42 halaman, 12 hlm bagian pendahuluan, 12 hlm
bagian bagan, dan 18 hlm indeks.
Wednesday, March 26, 2014
Sejarah Pengindeksan Subjek
Pada
zaman dahulu, sebelum barang catakan membludak dan terbilang masih sedikit, pemanfaatan
indeks belum seberapa jika dibandingkan pada masa sekarang ini. Sebab pada saat
itu, membaca bukan lah suatu keahlian yang membudaya dan juga para ilmuan lebih
memilih untuk menghafal/mengingat ilmu yang didapatnya maupun yang diteliti
daripada menulis ilmu-ilmu tersebut sebagai catatan. Kata indeks ini mulai
tercetus pada saat diskusi pertma kali Henry Wheatley yaitu pada tahun 1879
yang berjudul What is an index. Kemudian
kata indeks ini pertama kali digunakan oleh Paulus dalam sebuah Romans yang
dikirim kepada orang Romawi.
Apabila
kata indeks ini digunakan dalam kaitannya dengan literatur, maka indeks akan
lebih mengarah kepada sebuah katalog, daftar, judul buku ataupun diskripsi.
Kata indeks dan penggunannya telah dimulai pada abad ke 17, pada saat itu
buku-buku telah mulai memunculkan indeks, selanjutnya timbul ide untuk
penggunaan indeks ini dalam bentuk tabel yang disusun secara alfabet, seperti
dalam karangan Speed pada tahun 1611 yang berjudul History Of Great Britaine
Monday, March 3, 2014
Rangkuman
KATALOG KOLEKSI BAHAN PERPUSTAKAAN E-RESOURCE
Ekspansi Pustakawan
Dalam Mengolah Bahan Perpustakaan Sumber Elektronik
Oleh :
Indah Purwani dan
Mariana Ginting
ABSTRAK
Perpustakaan Nasional RI dibangun dan diselenggarakan atas dasar
pemikiran bahwa sebagai bangsa yang
merdeka mempunyai tanggung jawab untuk menampung dan menyimpan semua terbitan
dalam negeri maupun luar negeri yang bernilai tinggi dalam upaya pengembangan
ilmu pengetahuan dan kehidupan masyarakat dunia secara menyeluruh. Namun apakah
Perpustakaan yang sudah didirikan dan ditumbuh kembangkan dengan berbagai upaya
daya sarana dan prasarana yang ada dijamin berhasil baik tergantung pada
pengelola dan respon masyarakat atas keberhasilan sebuah perpustakaan. Seperti
kita ketahui bersama kini Perpustakaan Nasional RI sudah merambah pada Aplikasi
teknologi E-Library atau perpustakaan digital dengan mengoleksi koleksi bahan
perpustakaan sumber elektronik guna menuju pada pelayanan yang berkualitas secara
menyeluruh ( total quality service) dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi pemustaka.
Wednesday, February 19, 2014
Syeikh Sholeh Al Fauzan : "Umat Islam Satu Hizb, Jangan Saling Membid'ahkan"
MADINAH ALMUNAWWAROH - Seorang ulama besar Arab Saudi yang juga anggota Majelis Fatwa, Syeikh Dr. Sholeh bin Fauzan al Fauzan mengingatkan para penuntut ilmu agar tidak bersifat fanatik terhadap golongan, mazhab dan tokoh yang mengundang perpecahan.
“Umat Islam itu satu hizb, satu jamaah yang tidak menerima perpecahan. Janganlah kita saling membelakangi, saling membid’ahkan dan mengkafirkan satu sama lain di antara kita,” demikian tegas Syeikh al Fauzan di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Islam Madinah (UIM) yang berasal dari seluruh dunia di aula utama al Malik Saud kampus UIM, Senin (17/02/2014).
Subscribe to:
Posts (Atom)