Firman Allah dalam Q.S. Ar-Ruum – 41 :
Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Beberapa
tahun terakhir, fenomena kabut asap di Kota Pekanbaru dan sekitarnya bukanlah
hal yang baru lagi. Ditambah dengan musim kemarau yang berkepanjangan, sampai
dengan akhir bulan Agustus 2015 ini belum ada tanda-tanda akan datangnya musim
penghujan. Kota pekanbaru bak Kota yang berada diatas awan, kabut asap bagaikan
sahabat baru yang memberi warna dalam kehidupan masyarakat, khususnya di Kota
ini yang kita kenal dengan Kota Bertuah. Berbagai macam dampaknya sudah
dirasakan oleh masyarakat, salah satunya gangguan pernapasan misalnya, yang
banyak menjadi keluhan orang-orang yang tak berdosa ini (masyarakat). Kemana
mereka harus mengadu dan siapa yang harus mereka salahkan ?
Sumber foto : http://www.riau.go.id/
Rela
maupun terpaksa, masyarakat harus menghirup udara yang tidak sehat akibat dari
kebakaran hutan yang makin marak dan tak terkendali. Dari sumber yang penulis baca menyatakan bahwa “Periode 24 Juni hingga 3 Agustus 2015, Luas lahan
terbakar sudah mencapai 1.888 hektare. Kebakaran tersebut terdapat di sejumlah
titik, diantaranya wilayah Pekanbaru 82,5 hektare, Inhu 139,5 hektare, Kuansing
4,25 hektare, Bengkalis 192 hektare, dan Siak 22 hektare. Kemudian baru-baru
ini dikabarkan kebakaran di Rohil mencapai 400-an hectare, Kampar 173 hektare,
Rohul 64,5 hektare, Pelalawan 246 hektare, Inhil 430 hektare, dan Dumai 134
hektare”. (Sumber : Koran Riau Pos, tanggal
6 Agustus 2015).
Berbagai
upaya telah dilakukan Pemprov Riau untuk mengatasi masalah kebakaran hutan,
seperti penyemaian garam untuk hujan buatan dan juga proses water bombing
dengan menggunakan helikopter. Penulis sangat mengapresiasi langkah pemerintah
untuk mengatasi masalah karhutla ini, baik itu Pemerintah Pusat, Pemda, masyarakat,
maupun Perusahaan Swasta yang ambil bagian dalam menangani masalah ini dengan
serius. Namun yang menjadi pertanyaan penulis ialah : Mengapa kebakaran hutan
ini harus terjadi berkali-kali ?
Jika
kita mengambil pelajaran dari yang sudah-sudah, tentu masalah kebakaran hutan
tidak akan terjadi lagi pada masa sekarang. Sebenarnya kita hanya perlu
membentuk sistem untuk pencegahan terjadinya kembali kebakaran tersebut, baik
itu dari pihak pemerintah, masyarakat maupun dari perusahaan-perusahaan swasta
yang ada di Provinsi Riau. Namun walaupun demikian, pada intinya kesadaran dari
diri masing-masing lah yang dapat mencegah kejahatan seperti ini.
Firman
Allah dalam Q.S. Ar-Ra’d – 11 :
Artinya
: Sesungguhnya Allah
tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum, sehingga mereka sendiri yang akan merubahnya.
No comments:
Post a Comment