Tuesday, August 25, 2015

Kabut Asap : Sahabat Baru Bagi Masyarakat

Firman Allah dalam Q.S. Ar-Ruum – 41 :


Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Beberapa tahun terakhir, fenomena kabut asap di Kota Pekanbaru dan sekitarnya bukanlah hal yang baru lagi. Ditambah dengan musim kemarau yang berkepanjangan, sampai dengan akhir bulan Agustus 2015 ini belum ada tanda-tanda akan datangnya musim penghujan. Kota pekanbaru bak Kota yang berada diatas awan, kabut asap bagaikan sahabat baru yang memberi warna dalam kehidupan masyarakat, khususnya di Kota ini yang kita kenal dengan Kota Bertuah. Berbagai macam dampaknya sudah dirasakan oleh masyarakat, salah satunya gangguan pernapasan misalnya, yang banyak menjadi keluhan orang-orang yang tak berdosa ini (masyarakat). Kemana mereka harus mengadu dan siapa yang harus mereka salahkan ?

Sumber foto : http://www.riau.go.id/


Rela maupun terpaksa, masyarakat harus menghirup udara yang tidak sehat akibat dari kebakaran hutan yang makin marak dan tak terkendali. Dari sumber yang penulis baca menyatakan bahwa “Periode 24 Juni hingga 3 Agustus 2015, Luas lahan terbakar sudah mencapai 1.888 hektare. Kebakaran tersebut terdapat di sejumlah titik, diantaranya wilayah Pekanbaru 82,5 hektare, Inhu 139,5 hektare, Kuansing 4,25 hektare, Bengkalis 192 hektare, dan Siak 22 hektare. Kemudian baru-baru ini dikabarkan kebakaran di Rohil mencapai 400-an hectare, Kampar 173 hektare, Rohul 64,5 hektare, Pelalawan 246 hektare, Inhil 430 hektare, dan Dumai 134 hektare”. (Sumber : Koran Riau Pos, tanggal 6 Agustus 2015).

Berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Riau untuk mengatasi masalah kebakaran hutan, seperti penyemaian garam untuk hujan buatan dan juga proses water bombing dengan menggunakan helikopter. Penulis sangat mengapresiasi langkah pemerintah untuk mengatasi masalah karhutla ini, baik itu Pemerintah Pusat, Pemda, masyarakat, maupun Perusahaan Swasta yang ambil bagian dalam menangani masalah ini dengan serius. Namun yang menjadi pertanyaan penulis ialah : Mengapa kebakaran hutan ini harus terjadi berkali-kali ?

Jika kita mengambil pelajaran dari yang sudah-sudah, tentu masalah kebakaran hutan tidak akan terjadi lagi pada masa sekarang. Sebenarnya kita hanya perlu membentuk sistem untuk pencegahan terjadinya kembali kebakaran tersebut, baik itu dari pihak pemerintah, masyarakat maupun dari perusahaan-perusahaan swasta yang ada di Provinsi Riau. Namun walaupun demikian, pada intinya kesadaran dari diri masing-masing lah yang dapat mencegah kejahatan seperti ini.

Firman Allah dalam Q.S. Ar-Ra’d – 11 :

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum, sehingga mereka sendiri yang akan merubahnya.

No comments:

Post a Comment