Thursday, April 5, 2018

Learning Space


Sumber foto: Klik disini
Pada saat ini, pembagian ruangan dalam perpustakaan sudah menjadi tren untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna, dengan berbagai modifikasi dan atribut yang disediakan. Ruangan perpustakaan tidak lagi diperhitungkan sebagai tempat untuk memajang koleksi, karena kebutuhan pengguna terhadap koleksi cetak semakin tertutupi dengan hadirnya beragam koleksi dalam bentuk digital. Kita percaya bahwa perkembangan teknologi telah merubah kultur dan kebiasaan dalam kehidupan masyarakat. 

Sebagai contoh, bisa dilihat perubahan yang terjadi dikalangan pelajar/mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa datang ke perpustakaan adalah untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan. Akan tetapi belum bisa dikatakan bahwa mereka datang karena kebutuhannya terhadap koleksi cetak yang tersedia diperpustakaan. Fakta yang terlihat, kebanyakan dari mereka hanya mengutak-atik keyboard dan fokus menatap layar kaca yang ada depannya.

Learning space ini penting untuk diperhatikan oleh pihak perpustakaan, teruama bagi perpustakaan yang berada dilingkungan pendidikan, tentunya dilengkapi dengan atribut atau fasilitas yang akan mendukung proses belajar. Kent dan Myrick (2003) menjelaskan empat atribut learning space yaitu access and linkages, uses and activities, sociability, dan comfort and image

Access and linkages, Perpustakaan harus menempati lokasi sentral dalam lingkungan pendidikan, sehingga mudah dijangkau. Bagaimana pun lokasi perpustakaan juga mempunyai pengaruh besar terhadap minat kunjung pengguna. Dalam lingkungan universitas misalnya, mahasiswa akan merasa sedikit keberatan atau malas berkungjung ke perpustakaan, jika lokasi perpustakaan tersebut berada jauh dari ruang kelas mereka. Selain itu, perpustakaan harus memperhatikan juga bagaimana memberikan akses yang efektif dan efesien terhadap sumber-sumber belajar. Tidak hanya akses terhadap koleksi perpustakaan (tercetak atau online), tetapi juga memberikan akses informasi antar-perpustakaan. 

Uses and activities, Dalam menyelesaikan tugas kuliah, terkadang mahasiswa juga melakukan aktivitas lain sebagai selingan untuk menyegarkan pikiran. Oleh karena itu, perpustakaan perlu menyediakan tempat yang welcoming dan comfortable, untuk digunakan sebagai tempat rekreasi untuk menyegarkan pikiran. 

Sociablity, setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, seperti pribadi introvert dan ekstrovert. Ataupun dalam meyelesaikan tugas kuliah sebagian mahasiswa perlu menyendiri dan berpikir dengan nyaman, ada juga mahasiswa dalam menyelesaikan tugas kuliah berkelompok dan berdiskusi dengan teman yang lain. Perbedaan ini juga memerlukan konsep ruangan yang berbeda juga dalam perpustakaan, perlu adanya ruangan tertutup untuk individu dan ruangan terbuka untuk kerja berkelompok/berdiskusi. 

Comfort and image, kenyamanan dan citra perpustakaan merupakan bagian paling penting yang diberikan kepada pengguna, karena akan menanamkan motivasi pada pengguna untuk terus-menerus menggunakan perpustakaan sebagai tempat belajar. 

Terlepas dari empat bagian di atas, pustakawan atau pengelola perpustakaan juga harus bisa melihat apa yang benar-benar dibutuhkan pengguna pada tiap-tiap generasi. Sekarang adalah zamannya pelajar milenial, yang mana mereka sangat akrab dengan teknologi dan internet dalam mendapatkan informasi. Maka yang harus menjadi prioritas adalah menyediakan fasilitas seperti komputer dan juga akses internet yang memadai.

Referensi:

Cunningham, H.,V., and Tabur, S. (2012) Learning Space Attributes: Reflections on Academic Library design and it use. Journal of Learning Spaces, 1 (2), pp. 1-6.

Kent, F., & Myrick, P. (2003). How to become a great public space. American Libraries, 34(4), 72-76.

1 comment:

  1. Pustakawan harus melihat pemustaka dan apa yang sedang berlangsung di wilayahnya, bukan hanya melihat perpustakaan saja.

    ReplyDelete